BERLIN (ANTARA News) -
Kanselir Jerman Angela Merkel (foto), Sabtu, kembali meyakinkan Israel mengenai
dukungan negaranya. Sua hari sebelumnya Berlin mengecewakan negara Yahudi
tersebut dengan abstain dalam pemungutan suara di PBB mengenai status
Palestina.
Jerman, yang akan menerima
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan banyak menterinya pekan depan,
abstain dalam pemungutan suara pada Kamis (29/11) di Sidang Majelis Umum PBB,
yang memberi pengakuan de fakto bagi negara Palestina berdaulat.
Pemerintah Netanyahu
sebelumnya berharap Berlin akan bergabung dengan Amerika Serikat dan segelintir
negara yang menentang resolusi tersebut.
Jerman, yang dihantui oleh
kenangan rejim Nazi dan Holocaust, cenderung menjadi sekutu kuat Israel di
panggung diplomatik.
"Jerman akan selalu
berdiri di pihak Israel mengenai masalah (keamanan Israel) itu," kata
Merkel dalam pidato mingguannya sebagaimana dilaporkan Reuters. Ia berbicara
mengenai dukungan kuat Berlin bagi Israel selama bentrokan paling akhir dengan
HAMAS.
"Israel bukan hanya
memiliki hak tapi kewajiban untuk melindungi warganya," katanya.
"Di satu sisi, kami
memandang keinginan sah Palestina bagi negara mereka sendiri, tapi di sisi lain
kami mengakui tanggung jawab khusus kami buat Israel, dan bagi perkembangan
stabil dan damai di wilayah tersebut," kata Menteri Luar Negeri Jerman
Guido Westerwelle, Kamis (29/11).
Di Eropa, hanya Republik
Ceko memberi suara menentang resolusi itu, sementara banyak negara lain
termasuk Prancis mendukungnya.
No comments:
Post a Comment