MUKIM.....
Sebuah konstruksi terlihat di daerah Gilo, pemukiman Yahudi yang dibangun
Israel di tanah yang mereka ambil di Tepi Barat pada perang 1967.
PARIS (ANTARA News) - Perancis
pada Sabtu menyerukan kepada Israel untuk tidak melanjutkan rencana pembangunan
3.000 rumah baru bagi pemukim di Jerusalem timur dan Tepi Barat.
"Saya menyerukan kepada
penguasa Israel untuk mengendalikan diri dari melaksanakan keputusan itu dan
menunjukkan kesediaan mereka untuk memulai kembali perundingan-perundingan
perdamaian," kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius.
Presiden Palestina Mahmud
Abbas pada Jumat mendesak Israel menghentikan pembangunan permukiman dan
kembali ke perundingan perdamaian.
Pernyataan itu disampaikan
Abbas setelah negara Yahudi tersebut mengkonfirmasi rencana untuk membangun
3.000 rumah baru bagi pemukim di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
"Saya telah mengatakan
seribu kali bahwa kami ingin memulai lagi negosiasi dan kami siap
melakukannya," kata Abbas kepada wartawan di New York, tak lama setelah
Palestina memperoleh pengakuan sebagai negara non-anggota di PBB.
"Kami tidak menetapkan
syarat namun ada sedikitnya 15 resolusi PBB yang menganggap kegiatan permukiman
sebagai ilegal dan halangan bagi perdamaian yang harus disingkirkan,"
katanya.
Sebelumnya, seorang pejabat
Israel kepada AFP, Jumat, mengatakan bahwa Israel akan membangun 3.000 rumah
baru di Yerusalem Timur dan Tepi Barat setelah Palestina memperoleh pengakuan
sebagai negara non-anggota di PBB.
Gedung Putih pada Jumat juga
mengecam keputusan Israel membangun 3.000 rumah baru di Yerusalem Timur dan
Tepi Barat sebagai "kontraproduktif" dan mengatakan, hal itu akan
mempersulit pembukaan kembali perundingan perdamaian.
"Kami mengulangi
penentangan kami atas pengumuman dan
pembangunan permukiman di Yerusalem Timur. Kami yakin tindakan ini
kontraproduktif dan semakin mempersulit pembukaan kembali negosiasi langsung
atau mencapai solusi dua negara," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional
AS Tommy Vietor.
Organisasi Pembebasan
Palestina (PLO) mengutuk pembangunan itu sebagai agresi Israel terhadap sebuah
negara.
No comments:
Post a Comment