Monday 3 December 2012

PREDATOR SEKS TIDUR DENGAN 900 LELAKI






APA YANG dilakukan Victoria Betteridge, 28, memang pelik. Gadis lulusan Universiti Oxford ini mengaku telah tidur dengan 900 lelaki. “Orang menganggap saya mengacau sejak hari pertama, tetapi sebenarnya faktanya tidak jauh dari itu (tidur dengan 900 lelaki),” demikian kata Victoria.

Victoria bukan berasal dari keluarga yang kucar-kacir. Sejak kecil dia terlindungi. Orang tuanya adalah penganut Katolik yang alim. Ia dididik dengan ketat; salah satunya ialah haram bertemu dengan lelaki. Tetapi itulah hakikatnya, dalam sembilan tahun dia tidur dengan 900 lelaki.

“Ketika semua teman saya pergi ke menonton wayang dengan teman lelaki mereka atau ke disko, saya main Scrabble dengan orangtua saya, menunggang kuda dan pergi ke gereja,” katanya.

“Sangat jelas lelaki bukan sebahagian dari hidup saya. Ketika saya berumur 13 ayah saya khuatir pelajaran saya di sekolah terganggu, ia mengirim saya ke sekolah bertarif 7.000 poundsterling yang semua siswanya perempuan dan menginginkan agar saya hanya belajar daripada berhubungan dengan lelaki.”

“Gadis-gadis di sekolah semuanya tahu saya tak pernah punya kekasih atau mencium lelaki, sehingga mereka mengganggu saya sepanjang waktu; memanggil saya seorang lesbian atau frigid. Faktanya, saya seorang tomboy yang suka olahraga dan tidak mempedulikan make-up seperti para gadis.”

Ketika Victoria berusia 18, dia masuk Oxford belajar bahasa Inggeris. “Saya pergi ke hall dan merasa suasana kebebasan,” katanya.

Aneh, sepanjang waktu dikerumuni para lelaki. Mulai saat itu ia menanggalkan sifat pemalunya. Pada malam pertama di universiti, dia minum tequila dengan beberapa teman menuju Freshers’ Ball. Dalam hitungan jam ia berciuman pertama kalinya dengan Tom. Seminggu kemudian ia berkencan dengan Tom. “Tanpa pengawasan ayah saya akhirnya dapat melakukan apa yang saya mahu.”

Tom setuju tidak terburu-buru berhubungan seks. Dia menunggu sampai Victoria siap. Enam bulan kemudian dia kehilangan keperawanannya. Menurutnya, pengalaman pertama itu sangat menakjubkan, beza dengan cerita teman-temannya yang merasakan hal yang sebaliknya.

Hubungan mereka putus, kerana Tom tidak ingin hanya melayani Victoria di ranjang, sementara Victoria menginginkan hubungan seks setiap waktu. Dalam sehari setidaknya dia minta dilayani tiga kali.

Putus hubungan dengan Tom tidak membuatnya lama-lama bersedih. Seminggu kemudian ia ketemu lelaki yang dia lupa namanya di bar dan membawa lelaki itu ke biliknya. “Saya tidak peduli siapa dia dan apa yang ia lakukan, yang saya fikir hanya hubungan seks dan merasa baik.” Inilah awal petualangannya sehingga ia tidur dengan 900 pria.

“Saya pergi ke bar mahasiswa dan kelab, menari secara provokatif di depan lelaki yang ia inginkan, kemudian saya minta dibelikan minum, semuanya begitu mudah,” demikian Victoria menerangkan modusnya.

Tahun kedua di Oxford, dia pindah ke flat bersama lima gadis dan ini tidak membuatnya lebih jinak. “Kami saling merekomendasikan,”katanya sambil cekikikan. “Kami saling memberi tahu apakah mereka cukup baik di ranjang atau tidak. Tidak ada di antara kami yang posesif.

Flat kami, katanya, diberi nama fun flat. Selalu ada beberapa lelaki setengah telanjang, yang mereka kadang tidak tahu siapa mereka.

Beberapa lelaki, tidak boleh menerima sikap Victoria yang tanpa komitmen itu. “Namanya Stewart biasa sembunyi di luar rumah untuk melihat apakah saya kencan dengan orang lain,” kata Victoria sambil tertawa.

“Itu menjadi lawak. Jika kami mendengar suara berisik di luar kami akan berkata :Itu si gila Stewart sedang mengintip dengan teropongnya.”

Di tahun terakhirnya kelakuan Victoria tambah menjadi. Ia pergi ke kelab swinger di mana para pelanggannya boleh bertukar pasangan. Ia bahkan berhubungan threesome di kelab yang ada di London itu. Ia juga tetap pada kebiasaannya, pergi ke kelab, ambil lelaki semalam untuk seks, pagi harinya ia tendang lelaki itu pergi.

Kelakuan yang ugal-ugalan ini rupanya tercium oleh keluarga. Victoria pun diinterogasi ayahnya. Sejak itu Victoria putus hubungan dengan keluarga. Dia tahu bahawa orang lain juga akan menghakimi dia, tetapi dia buat tak peduli saja. Ia menepis anggapan bahwa kelakuannya itu membahayakan dirinya. Ia mengatakan selalu memakai pelindung dari penyakit seksual menular dan tidak pernah membiarkan flatnya kosong tanpa bersama orang asing.

“Seks hal yang sangat normal bagi orang, beberapa orang pergi makan malam, olahraga; saya berhubungan seks,” katanya seraya menambahkan bahawa kelakuannya itu tidak menyakiti siapa pun.

Meskipun demikian, Victoria mengatakan bahawa dalam tiga bulan terakhir ia mengurangi kebiasaanya itu. Ia mulai pergi tempat olahraga untuk mengurangi ghairah seksualnya.

“Saya terlibat kencan dengan seorang lelaki. Ada sesuatu yang lain tentang dia. Dia sesuai untuk saya di ranjang. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dia, tetapi hal itu membuat saya sedar bahawa saya juga menginginkan perkahwinan dan anak pada suatu saat.

Dan setelah sembilan tahun menjadi predator seks, Victoria mulai melakukan evaluasi terhadap tabiatnya. “Saya kira, kerana saat kecil saya terlalu ketat,” katanya. Saya tidak menginginkan hidup seperti ini terus, tetapi saya tidak menyesali masa lalu. Saya sudah menangguk kesenangan. Untuk saat ini saya kencan dengan satu orang. Kami akan lihat apa yang akan terjadi. “Saya hanya ingin menemukan seseorang yang ghairah seksualnya sama dengan saya agar saya puas,” tegas Victoria.

No comments:

Post a Comment